Sabtu, 25 Februari 2012

HUBUNGAN SOSIAL


Telah kalian pelajari di kelas VII, bahwa hubungan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proses yang asosiatif dan disosiatif. Hubungan sosial asosiatif merupakan hubungan yang bersifat positif, artinya hubungan ini dapat mempererat atau memperkuat jalinan atau solidaritas kelompok. Adapun hubungan sosial disosiatif merupakan hubungan yang bersifat negatif, artinya hubungan ini dapat merenggangkan atau menggoyahkan jalinan atau solidaritas kelompok yang telah terbangun.
Proses Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang berjalan positif dan menghasilkan keteraturan dan integrasi sosial. Proses sosial yang asosiatif ini mendorong terbentuknya pranata, lembaga, atau organisasi sosial. Bentuk-bentuk proses sosial asosiatif diantaranya :
1.    KERJASAMA
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinter-aksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau bekerja sama dimulai sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan keluarga lalu meningkat dalam kelompok sosial yang lebih luas. Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi.
Menurut Charles H Cooley, seperti dikutip Soekanto (1982 : 66) Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam menjalin kerja sama.
Kerja bakti atau gotong royong, misalnya, merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama.

Lebih lanjut, bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu ;
a. Kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta merta.
b. Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau   penguasa terhadap rakyatnya.
c. Kerja sama kontak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu, yang disepakati bersama,
d. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial

contoh kerjasama :

Kerja sama yang dilakukan warga untuk membersihkan masjid setelah dilanda banjir

Dari gambar di atas terlihat jelas , itu merupakan kerjasama . Karena diatas ada suatu usaha yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuannya yaitu untuk memperbaiki rumah warga
2.    AKOMODASI (ACCOMODATION)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri dari orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semua saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi adalah terciptanya keseimbangan interraksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di dalam masyarakat. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan. Bentuk-bentuk akomodasi antara lain ;

  • Coersion
Suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lebah.
  • Kompromi
Suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian, semua pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.
  • Arbitrasi
Suatu bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang pihak ketiga yang tidak memihak (netral) untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan tersebut. Pihak ketiga disini dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan yang dianggap berwenang.
  • Mediasi
Suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun, pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian peerselisihan antara kedua belah pihak.
  • Konsilasi
Suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetejuan bersama.
  • Toleransi
Suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Biasanya terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
  • Stalemate
Suatu bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang.
  • Ajudikasi
Penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

                 Contoh akomodasi :
Usaha yang dilakukan pihak ketiga (berperan sebagai media penyelesai masalah) untuk menghentikan tindakan Belanda yang selalu menindas Indonesia. Gambar di atas adalah saat berlangsungnya Perjanjian Renville
Sebuah pertemuan yang diadakan oleh PBB di Bali merupakan kompromi dari negara maju dan negara berkemmbang. Pertemuan ini mempunyai satu tujuan yaitu……


Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka COP – 13 di Bali

Lambang dari COP – 13


Musyawarah merupakan salah satu bentuk dari akomodasi sosial. Gambar di atas adalah suasana ketika berlangsungnya sidang MPR
3.    ASIMILASI (ASSILIMATION)
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau penyelarasan proses sosial dalm taraf lanjutan yang ditandai dengan adanya usaha – usaha yang dilakukan untuk mengurangi perbedaaan yang terdapat pada orang perorangan atau kelompok. Beberapa bentuk interaksi soial yang memberikan arah ke satu proses asimilasi antara lain sebagai berikut:
Interaksi sosial yang bersifat pendekatan terhadap pihak lain dan berlaku sama bagi pihak lain juga .Interaksi sosial yang tidak mengalami halangan atau pembatasan. Proses asimilasi dipercepat apabila interaksi sosial bersifat langsung dan primer.Frekuensi interaksi sosial yang tinggi dan adanya keseimbangan antara pola – pola asimilasi tersebut .
Cepat atau lambatnya perwujudaan asimilasi pada perorangan atau kelompok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorang dan faktor penghambat.
n  Faktor pendorond terjadinya asimilasi antara lain:
  1. Tingkat toleransi seseorang atau kelompok terhadap kelompok lain
  2. Kesempatan berimbangnya ekonomi antar individu atau kelompok
  3. Sikap menghargai kehadiran orang asing beserta kebudayaannya
  4. Sikap terbuka yang dimiliki oleh golongan berkuasa dalam masyarakat
  5. Memiliki persamaan historis dan perkembangan unsur – unsur kebudayaan
  6. Perkawinan campuarn antar kelompok yang berbeda
  7. Kedatangan musuh dari luar yang dipandang mengganggu kelangsungan hidup bersama
n  Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
  1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
  2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok sosial
  3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan yang dihadapinya
  4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan atau kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan kebudayaan yang dimiliknya
  5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar belakang induk bangsa yang berbeda
  6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat kuat
  7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas
  8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi atau golongan
              Contoh asimilasi :

Komputer juga sebagai bentuk asimilasi yang kuat
di Indonesia. Dengan adanya komputer manusia sering menggunakannya. Komputer merupakan kebudayaan baru. Dengan adanya komputer kebudayaan lama ditinggalkan
4.    AKULTURASI (ACCULTURATION
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak budaya) secara langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak dan relief – reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulakn bahwa Indonesia mendpat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja. Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih menggambarkan suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehinnga masih mencerminkan ciri khas dari Indonesia.
Contoh akulturasi :

Gambar diatas ini adalah sebuah tarian yang bernama Tari Geska.
Tarian ini cukup unik karena merupakan gabungan dari dua negara yaitu Indonesia (Pontianak) dan Malaysia (Sibu). Merupakan gabungan antar dua kebudayaan

Proses Sosial Disosiatif 
Adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan dan merenggangkan rasa solidaritas kelompok. Proses sosial disosiatif dapat mendorong terjadinya konflik dan disintegrasi sosial. Bentuk-bentuk disosiatif anatara lain :
1.       Persaingan (competition)

Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Persaingan mempunyai dua tipe, yaitu yang bersifat pribadi dan bersifat non pribadi. Tipe yang bersifat pribadi disebut juga dengan rivalry (persaingan). Dalam rivalry, individu akan bersaing secara langsung, misalnya persaingan anggota untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam sebuah organisasi.
Dalam tipe yang bersifat non pribadi, yang bersaing bukan individu-individu, melainkan kelompok. Contoh persaingan non pribadi adalah persaingan antara dua partai berbeda dalam merebut simpati rakyat, atau persaingan dua kesebelasan sepak bola berebut kemenangan untuk maju ke babak berikutnya.

Tipe-tipe tersebut menghasilkan beberapa bentuk persaingan. Di antaranya persaingan di bidang ekonomi, politik, persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan menjaga gengsi, serta persaingan ras.

Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai, sportif, atau fair play. Artinya, persaingan selalu menjunjung tinggi batas-batas yang diharuskan. Mereka bersaing tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Oleh karena itu, persaingan sangat baik untuk meningkatkan prestasi seseorang.
Kalian mungkin pernah mengamati bahwa di masyarakat persaingan antarindividu maupun antarkelompok terjadi di berbagai bidang, tidak hanya di bidang akademik, olahraga, dan seni, melinkan juga terjadi di bidang ekonomi, kebudayaan, kedudukan, dan ras. Mari kita pahami satu persatu persaingan di bidang - bidang tersebut.
Persaingan Ekonomi
Kita mulai dengan persaingan di bidang ekonomi. Tentu kalian pernah berbelanja di pusat - pusat perdagangan atau mall. Di tempat - tempat seperti banyak toko yang membuka usahanya dengan menjual produk - produk tertentu, misalnya, toko pakaian dan sepatu. Persaingan di bidang ekonomi tidak lain bertujuan untuk mengatur produksi dan distribusi. Persaingan merupakan salah satu cara untuk memilih produsenprodusen yang baik. Bagi masyarakat secara keseluruhan persaingan seperti itu sangat menguntungkan, karena akan memperoleh barang dan jasa yang terbaik dengan harga yang murah.
Persaingan Kebudayaan
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk, yang terdiri dari berbagai macam etnik, bahasa, dan agama. Di antara kalian dalam satu kelas mungkin berbeda agama, etnik, dan bahasa daerah. Kebudayaanmu pun mungkin berbeda. Kemajemukan ini menambah keberagaman kebudayaan, misalnya kita mengenal kebudayaan Jawa, kebudayaan Sunda, kebudayaan Betawi, kebudayaan Batak, kebudayaan Dayak,kebudayaan Bali, kebudayaan Bugis Makasar, kebudayaan Papua, dan seterusnya.Di antara kebudayaan - kebudayaan tersebut terdapat perbedaan, misalnya dalam pakaian, bahasa, adapt istiadat, kesenian, makanan, dan sebagainya. Setiap kebudayaan daerah berusaha menjadi kebudayaan yang terbaik. Demikian juga masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut mencoba untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaannya.
Persaingan Kedudukan
Setiap individu atau kelompok mempunyai keinginan untuk diakui sebagai individu atau kelompok yang mempunyai kedudukan dan peranan yang terpandang. Keinginan itu bisa terarah ke persamaan derajat dengan inidividu atau kelompok lain, atau bahkan ingin lebih tinggi dibanding lain. Apakah kalian mempunyai keinginan untuk mempunyai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi dari teman - temanmu ? Setiap siswa tentu mempunyai keinginan untuk menjadi juara kelas.
Persaingan Ras
Persaingan juga terjadi di antara ras - ras di dunia ini. Persaingan ras ini disebabkan karena perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, corak rambut, dan sebagainya. Persaingan ras misalnya terjadi antara orang - orang kulit putih dan kulit hitam di Amerika Serikat.
Contoh persaingan / kompetisi :


Dari gambar di atas terlihat beberapa anak sedang bersaing/berkompetisi olahraga bulutangkis . mereka saling mengalahkan untuk menjadi juara. Itu merupakan contoh persaingan yang bersifat positif



Gambar diatas , ada dua orang pemain yang saling memperebutkan bola agar bias memberikan kemenangan bagi klub yang dibelanya.
2.    Kontravensi
Kontraversi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau kera- guan terhadap kepribadian seseorang. Dengan kata lain kontraversi merupakan suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur- unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
1. yang umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
2. yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain, memaki-maki melalui surat, sms, mencerca, dan lain-lain
3. yang intensif mencakup penghasutan, menyebarkan gosif, dan lain-lain
4. yang rahasia, umpamanya membocorkan rahasia kepada pihak lain, berkianat, dan sebagainya
5. yang taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan fihak lain, dan lain-lain.
Contoh kontravensi :



Maksud dari gambar di atas adalah sekelompok orang menolak hasil pemilu yang telah dilakukan. Sekelompok orang tersebut merasa dirugikan dari hasil pemilu tersebut. Tindakan sekelompok orang itu, merupakan contoh kontravensi

Dari gambar di atas kesimpulannya para mahasiswa menolak ajakan pemerintah atau menyangkal pernyataan orang lain , bahkan juga tindakan penghasutan. Lahir lah sebuah kontravensi dari aksi para mahasiswa.

3.    Konflik/ pertentangan

Adalah proses sosial yang diwarnai oleh terjadinya pertentangan karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Misal konflik antara penduduk asli dengan penduduk pendatang., konflik antara majikan, konflik antara atasan dan bawahan.
Jenis-jenis konflik antara lain ;
1.      Konflik sosial antar individu, yaitu pertentangan yang terjadi antar perorangan. Contoh perselisihan suami istri, pertengkaran kakak adik, dsb
2.      Konflik sosial antar kelompok yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok dengan kelompok.. Misal pertentangan antara kelompok siswa yang berbeda sekolah.
3.      Konflik sosial antar ras, yaitu pertentangan yang terjadi antara dua ras yang berbeda.. Misal pertentangan antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam di Amerika
4.      Konflik status sosial yaitu pertentangan yang terjadi karena perbedaan kedudukan sosial. Misal pertentangan antara buruh dengan majikan.
5.      Konflik antar budaya yaitu pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kebudayaan. misal pertentangan antara nilai-nilai budaya Barat dengan nilai budaya Timur.
Contoh konflik / pertentangan :



Dari gambar di atas terjadi konflik antara pedagang dan aparat keamanan. Aparat keamanan berkeinginan untuk tidak berjualan di sini karena menganggu ketertiban. Sedang pedagang berkainginan berjualan di pinggir jalan raya agar banyak yang membeli . itu merupakan contoh pertentangan.
Terjadilah konflik antara apart kepolisian dan para massa . awalnya mereka demo dengan tertib, lalu terjadilah konflik karena massa tidak bisa  masuk ke istana Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar